Not Singing in The Shower Anymore

Siapa yang tidak menyanyi saat mandi?
Dulu aku adalah seorang penyanyi kamar mandi. Mandi pagi-siang-sore-malam pasti diselingi senandung heboh. Apalagi mandi di hari libur, satu kali sehari mandi perlu 2 jam dengan beberapa album untuk dinyanyikan. Ya aku melakukannya dulu, saat aku belum menangkap adanya ke-useless-an menyanyi di kamar mandi.
Google Images

Mulanya aku berlatih berhenti menyanyi di kamar mandi karena saudaraku yang mebacakan hadis tentang kamar mandi adalah tempat tinggal iblis dan peranakannya. Maka aku mulai mempercepat durasi mandi dengan tidak pakai menyanyi-menyanyi segala. Hingga saudariku berkata bahwa durasi seseorang di kamar mandi berbanding terbalik dengan tingkat kebahagiaannya.


Aku sih percaya-percaya saja!
Terlebih setelah aku men-search- di google tentang larangan menyanyi di kamar mandi. Ternyata larangan ini masuk akal juga. Alasannya:
  1. Kamar adalah tempat kita membersihkan diri, di ruangan ini terakumulasi noda-noda dari diri kita sendiri dan organisme lain yang tinggal di dalamnya. Sebut saja kecoak, cicak, mikro-cacing dsb. Selain untuk sikat gigi, sebaiknya kita tidak membuka mulut di kamar mandi, karena mulut kita adalah jalan masuk paling besar untuk segala jenis mikropartikel berbahaya mengkontaminasi tubuh bagian dalam kita. Singkatnya, bahaya untuk kesehatan!
  2. Saat bernyanyi kita cenderung berjoget atau membayangkan sesuatu. Ada dua hal yang menyebabkan kerugian bagi kita. Pertama, kamar mandi yang lembab dan licin bisa meningkatkan potensi kita kecelakaan seperti terpeleset, terjungkal, terbentur dsb. Siapa yang waktu kecil tidak terpeleset di kamar mandi? Hampir semua orang mengalaminya. Kedua, membayangkan sesuatu, terutama di kamar mandi yang hening, membuang-buang waktu kita yang berharga!
  3. Di kamar mandi, waktu berbanding lurus dengan air, kita berpotensi buang-buang air! Ingatkan diri kita bahwa di belahan dunia sana ada yang kesulitan air, janganlah kita menghambur-hamburkan air.
Aku mulai ragu
Tidak lagi bernyanyi di kamar mandi, aku mulai bernyanyi di sepanjang perjalanan sehari-hari. Waktu luang ku manfaatkan untuk bersenandung, berjoget dsb. Tapi aku mulai ragu ketika di suatu hari libur ku singgah ke suatu toko buku. Pada daftar isi dari buku yang kurang lebih judulnya "100 Dosa yang Diremehkan Wanita" diantaranya terdapat bab "Nyanyian dan Mendengarkan Lagu"

Apakah menyanyi termasuk ke dalam dosa? Benar-benar dosa? Seperti biasa, aku mulai men-searching tentang Larangan Menyanyi dan Mendengarkan Lagu. Teman-teman bisa menemukan banyak artikel tentang hal ini dengan sangat mudah. Saya belum memiliki kemampuan tafsir kalam Allah swt. Namun, sedikit saya mengerti bahwa menyanyi dan mendengarkan lagu yang bisa membolak-balikkan hati kita, mempengaruhi perilaku kita, membuang kesempatan kita untuk melakukan hal lain yang lebih bermanfaat, alangkah lebih baiknya diganti menyanyi dan mendengarkan nyanyian dengan membaca dan mendengarkan bacaan Al-Qur'an. Mengkaji Al-Qur'an juga sangat disarankan. Semoga kita tidak terjerumus ke dalam ketidakbermanfaatan yang merugikan. Aamiin aamiin Ya Robbal'alamiin. Semoga istiqomah. Semangat saudara, saudarikuu :)


Sumber: Inspirasi.co/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Faatihah dari Segala Sisi (Kalau Gak Kuat Gausah Dibaca) Part 5 : 5 Tempat Makan Favorit

Review Drama (1) : Memories of the Alhambra

Unsur-Unsur dalam Komunikasi