Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Cerpen yang Panjang Tidak Selalu Jelek, Tidak Juga Selalu Bagus (Oleh. Faatihah Abwabarrizqi)

Suatu hari penulis browsing di internet mencari-cari cerpen untuk mengisi waktu luang. Kebetulan saja waktu itu hari libur jadilah penulis mencari cerpen yang agak panjang. Kemudian penulis mendapatkan dua buah cerpen yang keduanya sama-sama panjang. Walau ada dua perbedaan dasar di mana satu cerpen terjemahan dan lainnya adalah cerpen lokal. Cerpen terjemahan itu berjudul “Di Taman” salah satu cerpen peraih nobel karangan Gao Xingjiang isinya ‘berat’ walau dalam konteks sederhana. Maksudnya cerpen ini memuat masalah yang berat namun dikemas dalam adegan-adegan yang ringan. Sedangkan cerpen lokal yang penulis maksud berjudul “Air, Udara, Api, Tanah” karya Jessie Monika. Cerpen yang yang memiliki banyak konflik dan banyak adegan ini dimuat di website resmi Femina dalam bentuk cerita pendek bersambung juga telah memenangkan sayembara mengarang Femina 2005. Keduanya cerpen yang bagus secara keseluruhan. Terbukti dengan diraihnya penghargaan-penghargaan sastra. Tapi siapa yang bilang cerp