abwabarrizqi

hiyaaah .. kudu nangis. kok udah lulus sih? emm tapi tetep ya lulus itu tanda keberhasilan, berhasil mencapai target minimum belajar formal, berhasil menyerap ilmu dari setiap tutur kata dan tindakan yang dicontohkan bapak ibu guru ustad ustadzah, berhasil mencapai umur 17-18 tahun dengan segala kembuletan dan kelabilannya, berhasil selamat melalui masa krisis kepercayaan diri, krisis kasih saya ng, krisis tenaga dan perasaan.. padahal nggak krisis-krisis amat.. maklum anak muda merasa paling menderita padahal paling bahagia -khilaf, lupa bersyukur aja- tapi lagi, itu semua udah terlewati. waktunya sudah berganti, saatnya menatap hari memulai dari awal lagi, untuk ujian lagi dan remed-lulus lagi tanda berhasil lagi dan lagi.. sudah diwisuda. sudah nggak boleh lagi pake seragam abu-abu putih, batik, pramuka pas naik angkot. katanya pak insan 'itu penipuan tarif angkot'.. okee, bukan cuma nggak boleh pake seragamnya, tapi mikirnya juga nggak boleh masih SMA.. s

Udah lazim kan sama kalimat "Bersama Rakyat TNI Kuat" Kalau yang belum tahu, di sakunya personil TNI (mungkin juga Polri) selalu ada yang namanya buku saku dan pedoman netral dalam Pemilu dan Pilkada. Di dalamnya terdapat Pancasila, Sapta Marga, 8 Wajib TNI, himbauan Panglima TNI. Kesemuanya mengarahkan agar TNI senantiasa menjujung tinggi tugas sebagai kehormatan dan tanggung jawab agar mereka menjadi ujung tombak keutuhan negara, garis depan pertahanan negara. Di sana juga ada arahan (atau malah perintah mungkin) untuk dekat dengan rakyat, melindungi dan menjadi contoh yang baik untuk lingkungan di sekitarnya. Saya berharap agar seluruh personil TNI (Polri juga) [khususnya yang muda-muda] loyal dan fokus terhadap tugas dan kewajiban mereka terhadap bangsa dan negara. Pahami dan amalkan amanat-amanat yang ada di saku anda, yang dekat dengan jantung dan hati anda. Jangan melakukan kesalahan seperti terlibat dalam politik praktis walau hanya sedikit yang akan merusak tugas mul