Unsur-Unsur dalam Komunikasi

Source, Encoding, Message, Decoding, Receiver, Feedback, Noise
(Pradiana, W. dan Y. Haryanto, 2011)

1. Source : Sumber, Komunikator
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi juga bisa dalam bentuk kelompok misalnya, partai, organisasi, atau lembaga. Pada penyuluhan di lapangan, source dapat diperankan oleh penyuluh maupun petani.
Sumber juga dapat berupa buku, dokumen dan sejenisnya. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source atau sender.  Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol/sandi yang bisa dimengerti kedua pihak.

2. Encoding : Penyandian
Penyandian yang tepat sangat mempengaruhi kesamaan persepsi sebagai keberhasilan komunikasi. Kesamaan persepsi dapat terwujud apabila komunikator dan komunikan memiliki kesamaan dalam pengalaman. Adanya proses interaksi antara komunikator dan komunikan mendorong adanya kesamaan persepsi dan saling pengertian terhadap pesan yang disandikan, pada taraf ini proses komunikasi telah berlangsung efektif. Perbedaan persepsi dapat terjadi akibat perbedaan pengalaman antara komunikator dan komunikan pada hal yang sama (Mulyana, 2005).

3. Message : Pesan
Sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima yang memiliki makna bagi penerima. Pesan merupakan hasil akhir dari proses encoding. Pesan berupa lambang-lambang yang menjalankan isi/ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik, atau tindakan (Wursanto, 2007: 157). Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat, atau propaganda.
Syarat agar pesan dapat mengena pada penerimanya:
a. Pesan harus disampaikan secara baik-baik, serta sesuai dengan kebutuhan kita.
b. Pesan disampaikan dengan menggunakan bahasa yang dapat dimenegerti oleh kedua belah pihak.
c. Pesan harus menarik perhatian, dan kebutuhan pribadi penerima serta menimbulkan kepuasan.

4. Channel : Saluran
Jalan atau cara yang digunakan dalam penyampaian pesan kepada sasaran. Saluran disesuaikan dengan panca indera yang akan menangkapnya. Efektivitas saluran tergantung pada kepekaan indera yang digunakan.
Saluran dalam Penyuluhan:
a. Dapat berupa kunjungan rumah, demonstrasi, perlombaan, pertunjukan, kursus, latihan, pameran, darmawisata, publikkasi, film, radio, televisi, dan lain-lain.
b. Mempergunakan kombinasi dari berbagai macam saluran akan menambah kemungkinan proses  komunikasi dapat berhasil dengan baik, dalam arti bahwa pesan yang disampaikan akan sampai dan dimengerti oleh sasaran.

5. Decoding : Penafsiran, Interpretasi
Proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. Pada proses ini orang yang menerima pesan seolah-olah membuka kemasan atau bungkus pesan yang ia terima dari komunikator tadi. Diumpamakan isi bungkusan tadi adalah pikiran yang disampaikan oleh komunikator (Effendy dan Uchjana, 2003). Hasil dari proses decoding ini nantinya adalah respon dari penerima pesan.

6. Receiver : Penerima, Komunikan
Pelaku komunikasi yang diusahakan untuk menerima informasi, ide-ide dan anjuran-anjuran yang disampaikan oleh sumber. Jika pada sasaran tidak tampak tanda-tanda perubahan, maka komunikasi itu tidak berhasil.
Cara receiver menerima dan menafsirkan pesan dipengaruhi oleh:
a. Keterampilan berkomunikasi, sikap, pengetahuan dan latar belakang social. Penerima juga dapat dipengaruhi oleh kelompoknya. Pengaruh kelompok sangat kuat bila turut mengambil bagian dalam diskusi dibanding ketika seseorang disuluh secara perseorangan.
b. Sasaran utama penyuluhan pertanian tidak lain adalah petani beserta keluarganya (Pradiana, W. dan Y. Haryanto, 2011).

7. Feedback : Umpan Balik
Jawaban komunikan atas pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan komunikan terus menerus bertukar peran.
Feedback ada 4 macam:
1) Zero feedback: Komunikan tidak faham arah pembicaraan atau tidak faham akan isi pesan yang disampaikan komunikator.
2) Positif feedback: Komunikan mengerti pesan yang disampaikan oleh komunikator.
3) Neutral feedback: Respon yang tak memihak artinya respon dari komunikan tidak mengiyakan atau menolak pesan yang disampaikan komunikator.
4) Negatif feedback: Respon komunikan bersifat merugikan dan atau menyudutkan komunikator

8. Noise : Gangguan
Macam-macam gangguan dan contohnya (West dan Turner, 2007):
a. Semantik: bahasa yang digunakan komunikator dirasa asing bagi komunikan.
b. Fisik: tidak terdengar, tidak terlihat, tidak teraba.
c. Psikologis: komunikan berprasangka terhadap komunikator maupun terhadap pesan yang disampaikan.
d. Fisiologis: komunikator sedang sakit, lelah, atau lapar.
Cara mengantisipasi gangguan dalam komunikasi :
a. Menggunakan umpan balik (feedback)
b. Pahami perbedaan individu atau kompleksitas individu dengan baik
c. Gunakan komunikasi langsung (face to face)
d. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Faatihah dari Segala Sisi (Kalau Gak Kuat Gausah Dibaca) Part 5 : 5 Tempat Makan Favorit

Review Drama (1) : Memories of the Alhambra