Kilas Balik Agustus Tiga Tahun :)

Ini sudah pernah dipost di akun facebook. Berhubung saya takut tulisan yang merekam kehidupan ini tergilas kejamnya kronologi jadilah saya post di blog ini juga :)


Aku inget dulu.. gimana tiga dua satu tahun yang lalu.
tiga tahun yang lalu Agustus akhir 2011.
awal aku masuk MAN 3 Malang, jadi anak Pasmantig yang juga anak kelas X aksel. rumahku jauh dari sekolah, tiap hari naik angkot 3x oper setiap pergi jam stengah enam pagi dan pulang setiap setengah tujuh malem. aku belajar cuma di kelas, nggak pernah ngulang di rumah, nggak ikut les. remidi gilak nggak pernah ada habisnya, waktu awal ini aku sholatnya masih amburadul epleketek nggak karuan. hidup setiap hari rasanya berat.. tiga bulan kemudian aku 'ditendang' dari kelas akselerasi dan ku mulai hidupku di kelas reguler
dua tahun yang lalu Agustus akhir 2012
aku naik kelas XI IPA, ini awal aku masuk kelas homogen (cewek cowok dipisahin). Agustus ini aku busy parah. setelah jadi panitia mos aku ikut seleksi pengurus osis dan sepanjang agustus sampai oktober aku juga ikut ngurusin pengibaran adek-adek kelas di masa galau dan labilnya kepengurusan otomatis waktu belajar juga kesita banyak dan masih tetep remidi kimia terus-terusan. bahkan di bulan-bulan ini aku marah+nangis+curhat+konsultasi ke guru yang sama. dua tahun yang lalu, aku ketemu temen-temen yang ngenalin aku pentingnya sholat, nutup aurat, beramal shaleh dan belajar agama. dua tahun yang lalu
satu tahun yang lalu Agustus akhir 2013
aku capek, selesai pelatihan dan pengibaran di balaikota. aku ketinggalan banyak pelajaran, harus ikut semester pendek, lagi-lagi ngejar kimia dan bahasa arab. aku masuk kelas yang ah sudahlah kita di sini belajar. aku ngeden, ngejar pelajaran kelas sepuluh sebelas dan duabelas yang gilak baru kusadari betapa aku nelat banget baru mikir belajar pas udah kelas duabelas. tahun itu aku les, masih dengan rutinitas yang sama berangkat jam setengah enam dan masih oper-operan angkot yang masih sering nelat dateng ke sekolah, pulangnya tambah hari tambah malem.
malem karena tambahan les bukan dugem. di tahun ini aku sering dikejar-kejar tatib sekolah dan tatib mesjid. soalnya telat sekolah dan tidak tanda-tangan sholat jama'ah tanpa alasan. padahal aku berangkat sekolah dengan riang gembira dan sholat jama'ah selalu berusaha di shaf pertama. tapi tatib nggak tau perasaanku *cielah* jadilah mereka tak mengerti isi hatiku wkwkwk..
Agustus akhir tahun ini.. 2014
aku habis ikut kegiatan kenal kebun bareng anak-anak fakultas pertanian. fakultas yang kadang oleh sebagian orang dilihat dengan satu mata sehingga mata yang satunya tidak melihat betapa pentingnya keberadaan instansi pendidikan untuk sektor pertanian di Indonesia. tapi tetep, hari ini di kamar ini, sambil menghitung hari berakhir mengharap kiriman segera datang, aku termenung flashback ke tiga tahun yang lalu. tahun demi tahun berganti, aku yang selama tiga tahun ini merasa sudah melakukan yang terbaik dan merasa tak pantas disalahkan karena sudah merasa bekerja keras habis-habisan perlahan-lahan merasa bersalah. bekerja keras itu yang 'tiada habisnya', beribadah yang ta'at itu yang 'lebih baik setiap harinya', semangat itu yang 'nggak ada lunturnya'..
tapi aku belum mencapai semua itu, aku masih merasa 'Cukup' aku bekerja segini aku sudah lelah padahal masih kuat berdiri, aku masih setia sholat fardhu ditengah waktu bukannya semakin mendekat ke awal waktu, aku masih sering terlupa akan semangat saat kemudahan datang.
akibat dari belum tercapainya hal-hal ini, tiga tahun hidupku belakangan ini masih banyak kegagalan di dalamnya, seperti gagal aksel, gagal dapet UN tertinggi, gagal snmptn, gagal banggain orangtua dengan diterima di perguruan tinggi yang berikatan kerja, gagal dapet bahasa arab diatas 8 di skhu dan banyak gagal lainnya
dari sini aku coba refleksi *walaupun aku sering refleksi* sebenernya menurutku yang sekarang dulu hidupku itu masih nggak bener tapi dulu aku melakukan pembenaran, entah karena apa, mungkin ilmu+pengetahuan masih terbatas. dulu kalau gagal bilangnya 'yaudah, yang penting usahanya udah maksimal'. sekarang aku tahu kalau gagal harusnya 'tanya kenapa' trus 'kok bisa gitu apa yang salah' trus 'besok aku harus apa dan bagaimana biar tidak terulang lagi'..
jadi 'lupakan yang lalu' itu kurang tepat buatku, walaupun itu adalah beberapa buah kegagalan.. tapi tetap yang terpenting adalah lakukan terbaik yang hari ini untuk di masa depan nanti selama masih bisa berdiri berarti usahanya belum 'habis-habisan' bekerja keras sampai membuahkan hasil
aku pernah baca sebuah buletin di sebuah musholla fakultas, ada kutipan kalimat yang meluncur dari mulut seorang dosen "Belajar itu sampai bisa, bukan sampai ngantuk" haha.. benar!! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Faatihah dari Segala Sisi (Kalau Gak Kuat Gausah Dibaca) Part 5 : 5 Tempat Makan Favorit

Review Drama (1) : Memories of the Alhambra

Unsur-Unsur dalam Komunikasi