Dear Bapak-Bapak Pemenang Pemilu Presiden 2014 :)

Hari ini, Kamis, 10 Juli 2014..
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Salam Sejahtera!!

Perlu diketahui, kemarin, 9 Juli 2014, adalah hari besar untuk Indonesia. Pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk 5 tahun kedepan diselenggarakan. Tepat di hari itu pula muncul berita perdana tentang serangan Israel ke tanah Palestina. Berkat dua hal ini saya banyak merenung dan berpikir. Apalah yang bisa saya lakukan sebagai warga negara dan warga dunia? Saya masihlah seorang anak perempuan yang baru melepas masa putih abu-abu, masih galau menunggu hasil seleksi masuk perguruan tinggi, pengangguran yang mengandalkan hidup bersama bapak, yang masih mudah tertekan saat ditimpa masalah.

Terlepas dari pasangan capres dan cawapres mana yang saya pilih kemarin, siapapun yang menang saya berharap harusnya
Anda berdua berkomitmen penuh pada jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia. Anda berdua saya harapkan mampu menjadi imam seluruh rakyat, menjadi panutan seluruh warga negara, menjaga amanah untuk senantiasa jujur dan terbuka, mendahulukan kepentingan seluruh rakyat diatas kepentingan golongan, taat terhadap hukumNya dan pedoman bernegara (UUD '45 dan Pancasila), membela NKRI sebagai harga mati, memihak yang benar dan menghukum yang salah, memberi reward kepada yang berprestasi dan berkontribusi untuk negeri, mendengarkan dan mencerna aspirasi rakyat, mempercayai kemampuan anak negeri, merumuskan solusi dan menguraikan permasalahan bangsa, bekerja atas dorongan untuk membenahi negara. Intinya Anda berdua diharapkan senantiasa memperjuangkan cita-cita pendiri bangsa dan seluruh rakyat Indonesia.

dan tolong, buktikan bahwa semua black-negative campaign yang ditujukan kepada Anda (capres-cawapres) memang benar-benar bukan mencerminkan diri Anda. Atau, apabila black-negative campaign yang berkaitan dengan Anda memang benar begitulah adanya, mohon jujurlah kepada kami, rakyat yang akan Anda pimpin, katakan yang sebenarnya siapa Anda, apa yang Anda lakukan dan tidak Anda lakukan, apa kesalahan yang Anda perbuat dan berjanjilah diatas Al-Qur’anul Karim (berhubung Anda Islam) bahwa Anda tidak akan mengulanginya lagi untuk mencerahkan masa depan bangsa. Entah apa yang Anda lakukan di masa lalu, bersumpahlah bahwa Anda hanya akan benar-benar menunaikan amanah untuk membangun Indonesia lebih baik dan beribadah padaNya. Bukan untuk penciteraan atau menjalankan tugas dari golongan.

Sebagian rakyat Indonesia yang memilih Anda menghendaki Anda menjadi pengemban amanah, sebagian lain yang tidak memilih bukan berarti tidak mendukung Anda. Jadilah Presiden Indonesia yang disayang rakyat dan dekat dengan Allah SWT kelak.

عنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
إِنَّ أَحَبَّ النَّاسِ إِلَى اللهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَجْلِسًا إِمَامٌ عَادِلٌ وَأَبْغَضَ النَّاسِ إِلَى اللهِ وَأَبْعَدَهُمْ مِنْهُ مَجْلِسًا إِمَامٌ جَائِرٌ.
Dari Abu Sa’id berkata: Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya manusia yang paling dicintai oleh Allah dan paling dekat tempat duduknya pada hari kiamat adalah pemimpin yang adil, sedangkan manusia paling dibenci oleh Allah dan paling jauh tempat duduknya adalah pemimpin yang zhalim.” 
(Hadis Hasan -Baik- Riwayat At-Tirmidzi dan Ahmad)
 Adalagi, nanti ketika Anda memimpin negeri ini, doronglah bangsa Indonesia untuk berperan aktif dalam perjuangan saudara-sesama mayoritas muslim di Palestina. Berperan aktif berdasarkan kesamaan hak-hak memperoleh kehidupan dan tempat bernaung yang aman, berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan dan tujuan untuk saling tolong menolong dalam hal kebaikan. Berperan aktif tidak hanya mengirimkan logistik, tapi juga tenaga ahli di segala bidang. Membantu mereka untuk mendapat pengakuan kedaulatan di mata publik internasional. Tidak ada yang akan berkurang dari harta kita untuk menolong yang membutuhkan, karena Allah Maha Membalas Kebaikan. Malah Allah SWT akan membalasnya dengan berlipat-lipat sehingga kita bisa menamatkan hutang-hutang negara. Berbuat kebajikan membuahkan kebaikan. Sekali mendayung dua-tiga pulau terlampaui. InsyaAllah :)
Allah Ta’ala berfirman:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” –QS. Al Baqarah: 2/61—
Tidak akan pernah berkurang harta yang disedekahkan kecuali ia bertambah.. bertambah... bertambah –Hadis Riwayat At Tirmidzi—
Siapa yang memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan balasannya dan baginya pahala yang mulia–QS. Al Hadiid: 57/58–
Janganlah kamu takut kepada kemiskinan karena membelanjakan harta di jalan Allah –QS. Al Baqarah: 2/245—
Sekian, Terima Kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Faatihah dari Segala Sisi (Kalau Gak Kuat Gausah Dibaca) Part 5 : 5 Tempat Makan Favorit

Review Drama (1) : Memories of the Alhambra

Unsur-Unsur dalam Komunikasi