Resensi dan Intisari buku : Tips Menjadi Wanita Shalihah yang Selalu Mendapat Pertolongan Allah swt.



Agar Aku Ditolong Allah
Oleh Faatihah Abwabarrizqi XII-IPA 4/12
Judul                : 
Tips Menjadi Wanita Shalihah yang Selalu Mendapat Pertolongan Allah
Penulis             : Abdul Syukur
Penerbit          : Diva Press
Tahun terbit    : Juni 2013
Tempat terbit  : Banguntapan, Yogyakarta
Jumlah hlm.    : 199 hlm  tebal 1 cm, hard cover. 

            Setiap muslimah selalu ingin menjadi wanita yang senantiasa ditolong oleh Allah swt. dalam situasi apa pun dan di mana pun. Selalu ingin tahu bagaimana caranya tetapi tidak selalu menemukan jawabannya. Oleh karenanya, buku ini menunjukkan hal-hal apa saja yang mungkin dapat kita lakukan untuk menjadi wanita salihah agar senantiasa mendapat pertolongan Allah swt.
            Tips-tips untuk dapat menjadi wanita shalihah diantaranya kita dianjurkan untuk senantiasa bertakwa kepada Allah swt sebagai syarat utama, membiasakan diri menutup aurat, berbakti kepada kedua orang tua dan suami, tidak membicarakan aib orang lain, dan masih banyak lagi.
            Tidak cukup dengan hanya menjelaskan tentang apasaja yang harus dilakukan untuk menjadi wanita shalihah, buku ini juga menjelaskan pula tentang kedudukan wanita dalam  Islam, serta karakteristik wanita yang selalu ditolong oleh Allah swt. menurut al-Qur’an dan hadits.
Secara tampilan buku ini tidak begitu menarik karena layoutnya yang terkesan polos. Bahasa yang digunakan cenderung menggambarkan opini-opini penulis serta kurang mempertimbangan pemikiran orang-orang pada umumnya. Walau pun begitu, kita tidak akan merugi bila memiliki buku ini. Kelebihan selalu menyertai kekurangan.
 Buku ini dengan kelebihannya yang membahas dengan serius dan mantap mengenai ilmu dasar yang masih perlu menjadi perhatian utama di masa sekarang ini. Tidak hanya opini yang omong kosong atau sekedar ‘itu secara teori’ namun juga diperkuat dengan bukti-bukti yang mendasarinya.
             Dalam beberapa kurun waktu terakhir, wanita muslimah justru banyak yang terjebak dalam era jahiliyah yang sulit dihindari. Faktanya nyaris tidak ada jenis profesi yang belum dirambah kaum wanita. Akibatnya, eksistensi wanita sebagai ratu rumah tangga yang membawa kebahagiaan dan kedamaian dalam rumah tangga secara berangsur-angsur memudar. Demikian juga dengan tugas mereka sebagai ibu dari anak-anak semakin terabaikan.
Muslimah yang sejati ialah wanita yang senantiasa menjaga kehormatannya, menjunjung tinggi hak Rabb-nya dan senantiasa menjalankan sunnah RasulNya. Jika ini dapat dilakukan oleh para wanita musimah, maka Allah swt akan menganugerahkan kebahagiaan dan kemuliaan di dunia dan akhirat. Bahkan, Dia berjanji akan menjadikan mereka sebagai bidadari di surga.
Menjadi wanita muslimah shalihah sesuai dengan kedudukannya di dalam Islam,  yakni wanita merupakan kunci kesuksesan dan kebaikan suatu umat. Apabila kaum wanita baik, maka baik pula suatu generasi. Namun sebaliknya, jika kaum wanitanya rusak, maka akan rusak pulalah generasi yang diharapkan menjadi penerus untuk mengharupkan nama keluarga, agama dan bangsa.
            Bertakwa kepada Allah swt sebagai salah satu ‘syarat sah’ menjadi wanita shalihah diwujudkan dengan tingginya kualitas iman dan takwa. Bertakwa kepada Allah swt menjadikan wanita menyadari betapa mulianya tugas dalam berumah tangga untuk mendidik anak menjadi wujud nyata dambaan orang-tua. Wanita muslimah mendidik anak untuk taat kepada segala perintah dan laranganNya.
            Wanita muslimah selalu menutup aurat dengan sempurna sesuai syariat, senantiasa menjaga perkataannya agar tidak membicarakan aib orang lain. Menutup aurat bagi wanita adalah demi menjaga harkat dan martabat wanita itu sendiri. Semakin wanita menutupi aurat, semakin terhormat pula kedudukannya, terutama di hadapan Allah swt.  Sedangakan tidak membicarakan aib orang lain sangatlah disukai oleh Allah swt. Hal ini dibuktikan dengan hadis riwayat Muslim dimana Rasulullah saw bersabda “Dan, barang siapa menutup aib seorang muslim, niscaya Allah swt menutup aibnya di dunia an di akhirat” oleh karena itu, wanita diharapkan berhati-hati dalam setiap perkataannya.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw bersabda “Ridha Allah swt tergantung pada ridhanya kedua orang tua dan murkaNya tergantung pada murkanya kedua orang tua.” (HR. Baihaqi) dari hadis ini diketahui bahwa betapa berbakti kepada kedua orang tua merupakan investasi yang sangat menguntungkan untuk meraih pertolongan Allah swt. Berkata baik, menaati perintahnya dan selalu menjalin tali silaturahmi dengan orang tua  walalupun sudah berpisah karena telah berumah tangga adalah beberapa cara efektif dalam berbakti kepada kedua orangtua.
Seorang istri shalihah senantiasa mendapatkan pertolongan Allah swt adalah seorng istri yang berbakti kepada suami. Patuh dan taat pada perintah suami yang tidak bertentangan dengan perintah Allah swt. Penuh kasih sayang dan mencari maaf dari suami, berkhidmatkepada suamimenjaga rahasia-rahasia suami, berpenampilan bagus dan menarik di hadapan suami, tidak menyibukkan diri saat suami berada di rumah, menghargai dan mensyukuri pemberian suami, bersegera memenuhi ajakan suami, amanah, serta memberikan suasana teduh dan ketenangan bepikir bagi suami adalah cara-cara wanita muslimah berbakti kepada suaminya.
Selain itu, wanita muslimah yang senantiasa mendapatkan pertolongan Allah swt adalah seorang wanita yang tidak pernah bosan membaca dan mengamalkan Al-Qur’an serta senang menjalankan ibadah sunnah dengan istiqomah. Hal ini karena ibadah sunnah berfungsi sebagai penyempurna ibadah wajib. Selain itu, ibadah sunnah juga bertujuan mengatasi segala persoalan hidup untuk menyogsong kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Segala bentuk ibadah dan amalan yang dilakukan seorang wanita muslimah akan sangat besar nilainya di hadapan Allah swt bila dilandasi dengan kesabaran dan keihklasan. Oleh karenanya apapun yang terjadi, setiap kebaikan yang kita lakukan hendaklah dikerjakan dengan ikhlas dan sabar sehingga Allah swt melimpahkan rahmat dan pertolonganNya untuk kita. Amin Ya Rabbalalamin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Faatihah dari Segala Sisi (Kalau Gak Kuat Gausah Dibaca) Part 5 : 5 Tempat Makan Favorit

Review Drama (1) : Memories of the Alhambra

Unsur-Unsur dalam Komunikasi