Full Day School --"

habis baca artikel di http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2012/03/16/konsekuensi-menyekolahkan-anak-di-full-day-school/ jadi pengen ketawa, hahaha :D

udah dua minggu sekolahku memberlakukan 10 jam pelajaran, bel tanda masuk bunyi tepat jam 6.30 dan bel tanda berakhirnya kegiatan akademik tepat pukul 15.30 berasa PNS ...

iya sih hari sabtu nggak sepadet hari senin-jum'at, tapi tetep aja sekolah..

aku bilang begini bukan berarti aku nggak niat sekolah ya!!



sungguh aku adalah anak yang niat buanget buat menuntut ilmu, aku bukan anak yang menganggap sekolah adalah hal yang formalitas, sekolah adalah tempatku buat menggali dan mengembangkan potensi, meskipun aku nggaktau punya potensi apaan.

setauku, pendidikan adalah hak yang wajib diberikan kepada anak, dan hak ini dilindungi undang-undang, jadi seharusnya udah sepantasnya Indonesia memberikan sistem pendidikan yang terbaik, pendidikan yang sesuai dan menyesuaikan dengan karakter para pelajar dan guru di Indonesia..

balik, sebenernya aku adalah anak yang suka sekolah, tapi berhubung full day yang berlaku dan banyaknya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan setelah sampai dirumah, ditambah dengan jarak rumah ke sekolah, dan urusan organisasi membuat aku sering merasa kelelahan, tentu karena kurang istirahat.

kalau sekolah harus diprioritaskan, tentu itu kurang adil bagi kita, kita juga butuh bermain, istirahat dan berorganisasi untuk menambah pengalaman, dan ketika waktu kita terforsir untuk aktivitas sekolah lalu kapan bisa meluangkan waktu untuk yang lainnya?

mungkin iya, ketika kita pandai mengatur waktu untuk membagi-baginya ke aktivitas lain kita akan dapat menjalani semuanya, tapi?

aku merasakannya, ketika aku harus bangun pukul 4 pagi, berangkat ke sekolah pukul 5.15 agar tidak terlambat. pelajaran berakhir pukul 16.00 , berorganisasi hingga jam 17.00 (hanya satu jam), tiba di rumah pukul 18.30, mandi beres2 dll hingga pukul 20.00 mengerjakan pekerjaan rumah kalaupun bisa selesai hingga 22.30, di jam segitu selesai ataupun tidak selesainya pekerjaan rumah pasti aku udah ketiduran, paginya kelabakan karena malamnya persiapan belum tuntas... pagi badan sakit semua ,siangnya pengen tidur --

setelah membaca beberapa referensi, dikatakan masa remaja adalah masa dmana sesorang anak mengalami siklus kejiwaan yang labil. tentu hal ini sangat memengaruhi gaya belajar para remaja, aku adalah tipe belajar secukupnya, aku belajar ketika aku merasa kurang menguasai materinya,  dan kalau waktu sepulang sekolah hanya dikerjakan untuk mengerjakan pekerjan rumah yang tak kunjung habis kapan mempelajari materi yang belum dikuasai?

itu sih salah sendiri, nggak menanyakannya saat disekolah...

bagai mana bisa seorang guru meladeni semuaa pertanyaan muridnya yang kurang jelas di waktu yang dibatasi, belum lagi bila murid2nya tidak percaya diri untuk menanyakan didepan teman2nya...

disini yang saya sayangkan adalah, banyaknya pekerjaan rumah dan banyaknya variasi matapelajaran dalam satu hari.. dalam sepuluh jam pelajaran bisa ada 5 matapelajaran, bagaimana kita bisa konsentrasi untuk ujian kimia di jam ke 8-9 ketika di jam ke 6-7 ada pelajaran biologi yang telah banyak mnyita waktu dengan pekerjaan rumah yang belum tentu sudah diselesaikan??

setidaknya buatlah agar jadwal pelajaran dalam satu hari itu tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit, tentu dibuat agar seimbang dan mantap.

saya tidak meminta untuk dimengerti, tetapi bagi pelajar yang rumahnya jauh dari sekolah harus menghabiskan waktu yang cukup besar diperjalanan setelah mejalani aktivitas sekolah yang cukup melelahkan. taukah bagaimana akhirnya?

CAPEK, PENGEN TIDUR , hahaha :D




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Faatihah dari Segala Sisi (Kalau Gak Kuat Gausah Dibaca) Part 5 : 5 Tempat Makan Favorit

Review Drama (1) : Memories of the Alhambra

Unsur-Unsur dalam Komunikasi