Sama-sama kalian itu Indah :)

jauh sebelum aku turun ke reguler, aku emang udah suka ngeliat temen-temen main futsal, basket, volly, atau apalah, sekalian nungguin anak-anak paski yang suka ngaret kalo disuruh ngumpul..
hampir tiap hari aku ngeliat cowok-cowok di lapangan, aku pengen bisa temenan sama mereka, dan aku jugak suka permainannya mereka.. diantara
cowok-cowok itu ada Dimas (Dimas Luthfan Arif), Rival (Rival Prayudya), Ian (Delfian Nurfauzan), Bendot (Benhaldi Maulana). Ian sama Bendot sih aku udah kenal, mereka anak paski, dan dia jugak anak kelas X-E, teman sekelasnya Gizella (Gizella Kurnia Wardhani) yang waktu itu adalah masih sebatas teman baik karena sering pulang bareng naik angkot.

beberapa waktu setelah keputusasaanku bakal tereliminasi dari aksel. aku makin mulai sering nganggur di tribun, dengan alasan yang gak masuk akal, yakni  'mencari kesunyian untuk membaca novel dengan serius tanpa gangguan'. sama sekali nggak efektif, yang ada aku cuma terus-terusan nonton anak-anak maen bola di lapangan plus disambi ngerumpi sama si Gizella.

semakin sering ke lapangan, semakin sering aku komunikasi sama si Bendot dan Ian, lama kelamaan kita jadi rada' akrab. meskipun waktu itu aku sering dijailin sama Bendot.

nggak inget, hari itu jum'at atau sabtu, yang pasti, di tribun, aku lagi dikeroyokin Bendot sama Ian, tiba-tiba, datanglah sosok yang tidak begitu terkenal, dia adalah... trarararaaaaaa.. Raka (Ichtiaraka Amarullah), dia itu anak bilingual (kelas yang bermasalah dengan kelas akselerasi), eh, tiba-tiba dia, ikutan ngeroyokin aku. asem. untung ada si Gizella yang nggak capek ngebelain aku..

hari demi hari 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Faatihah dari Segala Sisi (Kalau Gak Kuat Gausah Dibaca) Part 5 : 5 Tempat Makan Favorit

Review Drama (1) : Memories of the Alhambra

Unsur-Unsur dalam Komunikasi