Aduuhh Apa Ya?? :(

"aduuh apa yaa?? bingung aku juga nggaktau apa ya?? apa yaa?? yaa ampuuuuuunnnnnnn!! mangkeeeeeeelllleelllleeelllleeelllleeelll.!! Ya Allah apa seh yaaa??? waduuuhhh penting iki penting!!"
sering aku lupa sama istilah istilah penting yang begitu menyebalkan..
meskipun ada kata-kata lain yang bisa nggantiin kata yang terlupa tapi teteeeeppp aja nggak lega..,
aku jadi penasaran. apasih yang bikin kita lupa??
trusss iseng iseng aku meng-googling.., ketemulah sama artikel-artikel berikut ini...

8 penyebab orang sering lupa

dari : http://masirfa.com/8-penyebab-orang-sering-lupa.html
Sering lupa dan sulit mengingat sesuatu? Bisa jadi, ada masalah yang membuat sistem perekam otak Anda terganggu. Jika Anda punya kebiasaan lupa sebaiknya jangan disepelekan. Cari tahu apa penyebab Anda mudah lupa lewat delapan penyebab orang sering lupa berikut ini :
1. Kadar gula darah tinggi
Penyimpanan memori bisa terganggu akibat tingginya gula darah Anda. Awas, kondisi ini bisa menggangu bagian otak yang berhubungan dengan memori. Jika memiliki riwayat keluarga penderita penyakit kencing manis, sebaiknya kendalikan asupan gula Anda. Lakukan juga tes gula darah secara rutin.
Dan, jangan lupa menjaga pola makan sehat serta tetap aktif. Jalan kaki adalah salah satu alternatif efektif mencegah diabetes.
2. Kurang Istirahat
Otak mengandalkan aktivitas tidur untuk menyimpan memori baru. Dalam sebuah penelitian, responden yang tidur enam jam setiap malam selama dua minggu mungkin tidak merasa kurang tidur. Namun, setelah dilakukan tes memori secara substansial, hasilnya mereka sulit mengingat memori jangka pendek.
Pertajam daya ingat Anda dengan membuat prioritas istirahat yang cukup. Jika Anda tidak bisa, coba lakukan tidur pendek selama enam menit saat tubuh terasa lelah. Cara ini bisa meningkatkan kinerja dan memicu proses memori penting dalam otak.
3. Mendengkur
Mendengkur tak hanya mengganggu kualitas tidur, tapi juga bisa menurunkan daya ingat. Saat tidur mendengkur, saluran napas Anda akan terblokir, sehingga memotong oksigen beberapa detik pada suatu waktu dan menyebabkan sel-sel otak ‘kelaparan’.
Menurut penelitian, pria lebih sering mendengkur dibandingkan wanita. Dan, faktor risiko lainnya, kebiasaan ini bisa muncul karena kelebihan berat badan atau berusia lebih dari 40 tahun.
Nah, jika Anda atau pasangan punya kebiasaan mendengkur, sebaiknya Anda berkonsultasi pada dokter. Anda mungkin perlu memakai perangkat khusus untuk mengatasi mendengkur saat tidur agar aliran oksigen bisa lancar menuju otak. Dengan begitu, daya ingat Anda bisa kembali meningkat.
4. Metabolisme menurun
Jika hal ini terjadi, kemungkinan Anda memiliki masalah tiroid. Hormon tiroid mengontrol metabolisme tubuh. Bila produksinya terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat mengganggu sel-sel otak, yang dapat memperlambat masuknya informasi ke otak. Solusi: tak ada salahnya Anda memeriksakan diri ke dokter untuk mengatasi masalah ini.
5. Usia lebih dari 65 tahun
Di usia ini, manusia akan lebih sulit untuk menyerap vitamin B12 dari makanan. Kekurangan B12 serius dapat menyebabkan penyakit Alzheimer atau pikun. Karena itu, seiringnya bertambah usia, lakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui cara meningkatkan asupan B12, misalnya dengan suplemen. Selain manula, penganut vegetarian juga seringkali kekurangan vitamin B12.\
6. Mengalami depresi
Penderita depresi berat juga mengalami gangguan pada sel-sel otak. Bahkan, ketika depresi berlangsung, ada kemungkinan kondisi ini bisa membunuh sel-sel otak, sehingga menyebabkan daya ingat ‘merosot’.
Solusinya, segera cari pengobatan. Pasalnya, makin banyak sel-sel otak yang ‘hilang’, daya ingat akan makin sulit ditingkatkan.
7. Mengonsumsi obat alergi atau pil tidur
Obat-obatan untuk mengatasi masalah seperti insomnia, alergi, dan gangguan perencanaan, ternyata juga juga bisa menyebabkan fungsi otak terganggu. Maka itu, sebelum mengonsumsi obat ini sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter agar daya ingat Anda tidak ikut terganggu.
8. Terlalu banyak kosumsi obat
Jika mengonsumsi lima atau lebih obat, Anda berisiko tinggi mengalami gangguan daya ingat. Karena itu, pastikan dokter tahu semua obat yang Anda konsumsi. Jika sebuah iklan farmasi tampak menggiurkan, jangan langsung tergoda. Sebaiknya minimalkan konsumsi obat bebas atau hanya konsumsi obat sesuai dengan resep.

Muda-muda Kok Lupa?
dari:
Anda sering lupa untuk membawa dompet ketika berpergian? Atau lupa dimana terakhir meletakkan hp saat sedang di rumah sehingga perlu sampai memiscalnya untuk tahu keberadaan si hp? Atau apakah Anda sering mengeluh bahwa apa yang baru dipelajari beberapa waktu lalu sudah lupa? Mungkin dewasa ini semakin banyak orang yang mengeluhkan berbagai hal seperti diatas. Intinya, mengapa kita semakin mudah lupa? Jika kita menceritakan hal ini dengan teman sebaya, paling-paling mereka hanya mengatakan dengan enteng”sudah pikun kali loe!”
Terkadang lupa akan sesuatu yang kecil tidak akan meresahkan, tetapi bila terjadinya berulang-ulang atau terkait dengan kelupaan yang serius tentunya masalah ini sering meresahkan. Lupa atau pikun sudah melekat erat di persepsi masyarakat sebagai suatu fenomena alamiah pada orang yang semakin menua. Padahal kepikunan pada orang tua itu ada batasnya, yaitu kapan dibilang alamiah, kapan pula sudah masuk ke tahap patologis suatu penyakit. Tetapi isu yang lebih hangat saat ini adalah banyaknya gejala ”kepikunan” yang dialami orang lebih muda seperti Anda dan saya. Persoalan kepikunan yang sering terjadi adalah yang sederhana seperti tertuliskan oleh contoh di atas.

Kepikunan macam tersebut pada usia relatif muda sesungguhnya seringkali bukanlah suatu penyakit otak seperti misalnya dementia pada orang tua. Ada banyak faktor yang dapat membuat mengapa orang muda jaman sekarang banyak lupa dan ternyata jika ditilik lebih teliti, faktor psikis merupakan faktor penting. Untuk dapat memasukkan suatu ide atau ingatan ke dalam gudang memori kita di otak, seseorang haurs memiliki daya konsentrasi dan fokus yang baik. Selain itu, ingatan yang baik harus didukung oleh tindakan repetitif (atau sering berulang-ulang dipraktekkan atau dikeluarkan dari pikiran) dan motivasi yang merupakan alasan kuat mengapa otak Anda harus bersusah payah menyimpan data memori untuk diri Anda. Jadi gangguan dari salah satu faktor tersebut dapat membuat Anda mudah ’pikun’.
Jaman sekarang, masyarakat perkotaan seringkali hidup dalam serba keterburu-buruan dan melakukan banyak aktivitas dalam waktu yang berdekatan. Semua itu akan membuat pikiran sulit terfokuskan, menimbulkan akumulasi kelelahan yang berakibat daya konsentrasi melorot apalagi jika ditambah insomnia yang telah menjadi rekan setia setiap malam. Stress dan kecemasan di lain pihak akan semakin menutup pintu masuk memori di dalam otak. Memori kita memiliki 4 derajad, yaitu memori segera, jangka pendek, jangka sedang dan jangka panjang. Dan otak kita bertugas menjadi filter untuk setiap info yang masuk, mana yang akan masuk ke arah memori derajad lebih tinggi yaitu memori jangka panjang. Kebanyakan aktivitas kita yang dilakukan secara terburu-buru hanya sempat mengisi lubang memori segera atau jangka pendek dan ketika kesibukan lain mengisi kepala kita maka filter otak akan menyaring dan membuangnya. Hanya hal-hal yang berkesan, masuk dengan konsentrasi dan minat tinggi serta sering diulang-ulang yang dapat mengisi memeori jangka panjang. Dan itulah masalahnya mengapa kita mudah lupa akan hal-hal sederhana dalam keseharian kita, karena kita seringkali kurang konsentrasi dan cemas dalam banyak hal. Akibatnya banyak energi kita tersedot ke kecemasan dan beban pikiran tersebut.
Dementia
Kepikunan yang berupa penyakit yang sesungguhnya dalam dunia medis adalah dementia. Dementia ditandai kerusakan struktural otak yang nyata sehingga bermanifestasi pada sekumpulan gejala sehari-hari yang kompleks dalam hal pemikiran dan perilaku. Dementia merupakan sekumpulan gangguan kognitif yang meliputi kemampuan konsentrasi, intelektual ( berhitung), bersosialisasi (berbicara), memori, orientasi (seperti tahu sekarang hari apa, dimana, siapa dirinya), gangguan gnosia (pengenalan objek maupun wajah orang) serta gangguan apraxia (ketidakmampuan melakukan satu paket gerakan rutin seperti memakai kemeja). Gejala dementia jadi bukanlah semata pikun atau gangguan memori, tetapi lebih meliputi hal yang kompleks dalam berbagai segi kehidupan. Penderita dementia sering mengamuk tidak jelas, merasa banyak orang sedang menguntit atau menjelekkannya, tidak dapat kencing maupun buang air besar sendiri, sering telanjang, pemurung, atau yang lebih menyedihkan lagi, tidak mengenal siapapun bahkan istri dan anaknya sekalipun. Tentunya semua gejala ini muncul secara bertahap, dan mungkin saja diawali dengan mudah lupa atau kepikunan serta disorientasi ringan.
Yang unik gejala awal lupa atau kepikunan (amnesia) pada dementia maupun amnesia jenis organik lainnya adalah menimpa ingatan jangka pendek-sedang. Jadi pasien dementia tahap awal mungkin masih ingat akan hal-hal yang terjadi saat jaman perang dulu, maupun saat kecilnya, sehingga mereka seringkali jika masih dapat berfungsi bicara bercerita melulu tentang ja-dul (jaman dulu). Itu karena memang waktu-waktu tersebutlah yang masih menempel dalam pikiran mereka. Ini disebabkan karena ingatan jangka panjang itu adalah hasil filter yang kuat dari sistem memori kita sehingga akan tertanam dengan kuat pula pada gudang data utama yaitu di bagian hippocampus, sehingga memang menjadi hal yang paling sulit dihapus.
Dementia dapat disebabkan banyak hal, tidak kurang meliputi lebih dari dari 70 penyebab. Salah satu jenis yang sering dijumpai adalah dementia Alzheimer yang hingga saat ini belum ada satupun obat yang benar-benar dapat menyembuhkannya. Beberapa penyebab lainnya yang dapat menimbulkan komplikasi berupa dementia adalah pasca-stroke, pasca trauma pada kepala yang berat, Parkinson lanjut, pasien HIV-AIDS, penyakit sapi gila, dan juga mereka yang terlahir dengan sindrom genetik seperti sindrom Down akan lebih mudah terkena dementia. Alkoholisme berat juga bukan jarang terjadi terutama di negara Barat. Peminum alkohol berat umumnya mengalami defisiensi thiamine (vit B1) yang penting dalam fungsi saraf di dalam otak, jika hal ini berlanjut lama maka mereka akan mengalami sindrom Korsakof yang bergejala antara lain amnesia (lupa ingatan) permanen. Salah satu isu yang sedang merebak saat ini tentang penyebab dementia adalah keterkaitan dementia dengan menopause dan andropause. Hal ini, terutama yang terkait andropause sedang dalam penelitian lebih lanjut
Dementia umumnya terjadi pada mereka yan berusia >65 tahun yang disebut dementia senilis. Namun isu yang sedang hangat menghiasi media saat ini adalah dementia yang terjadi pada usia lebih muda di bawah 65 tahun, bahkan ada kasus terjadi pada usia 30an tahun! Tampak berbagai macam penyakit degeneratif seperti penyakit saraf dan jantung saat ini semakin sering terjadi pada usia lebih muda. Belum diketahui pasti faktor apa saja yang membuat dementia semakin gencar terjadi pada usia lebih muda. Di Inggris saja sudah dilaporkan ada 18000 pasien dementia yang berusia <65 tahun pada tahun 2005, angka yang sangat mengerikan untuk suatu negara yang jumlah penduduknya tidak terlalu banyak. Di Indonesia? Kita masih tidak tahu. Tapi seiring stroke yang sudah cukup sering saya jumpai pada beberapa pasien berusia 35an tahun, saya kira dementia pada usia muda yang primer maupun sekunder pasca stroke sudah cukup banyak berada.
Dementia yang terjadi pada usia lebih muda, walaupun memiliki gejala yang sama dengan dementia senilis, memiliki dampak yang lebih besar pada diri si pasien. Saat usia paruh baya, ia sedang berada dalam puncak karier, sedang hangat-hangatnya kehidupan berkeluarga, sedang menjadi tulang punggung keluarga maupun sedang dalam aktivitas fisik yang banyak. Ketika dementia masuk dalam hidup mereka, bisa dibayangkan betapa besar kehancuran yang mengancam jika mereka tanpa medapatkan dukungan yang memadai dari keluarga. Oleh karena itu dementia pada orang muda lebih sulit untuk diterima sehingga lebih sulit pula untuk dimanajemen terapi. Dementia pada usia muda membutuhkan perhatian tersendiri karena meliputi lingkup permasalahan dan pendekatan yang berbeda dari dementia senilis.
Depresi dan Kepikunan
Sebelum kepikunan pada usia muda dicurigai sebagai younger onset dementia, adalah lebih penting kita menyingkirkan permasalahan psikis yang bisa jadi melatarbelakangi ’kepikunan’ tersebut. Depresi dalam berbagai derajadnya saat ini banyak diderita masyarakat, terutama masyarakat perkotaan. Depresi sangat potensial mengganggu konsentrasi maupun minat seseorang sehingga potensial juga menimbulkan gejala mudah lupa atau ’pikun’. Dan hal satu ini jauh lebih banyak dijumpai ketimbang dementia.
Gejala utama dari depresi berupa 3M yaitu MINAT menurun (jadi malas melakukan apa yang tadinya dihobikan), MOOD yang menurun (bawaannya negative thinking dan pemurung terus) serta MOTORIK yang menurun (jadi mudah lelah, capai). Gejala tambahan lain dari depresi bisa berupa gangguan makan (bisa jadi tambah sering makan atau kurang makan), gangguan tidur (bisa insomnia atau malah tidur mulu), sering sakit kepala, gangguan fisik lain,dll. Jika Anda memiliki gejala-gejala semacam diatas dan Anda menjadi sering lupa maka kepikunan itu adalah buah dari depresi yang ada. Depresi memang salah satu gangguan yang harus dipikirkan sebagi bandingan dementia karena penderita depresi yang ebrat sekalipun dapat memiliki gejala mirip dementia seperti pikun, cuek akan suasana sekitar, mudah marah-marah, berpakaian dengan sekenanya saja dll. Dan saya kira banyaknya kepikunan atau mudah lupa pada masyarakat perkotaan yang aktif dan berusia relatif muda lebih banyak disebabkan oleh karena depresi ketimbang dementia atau penyakit lainnya. Cara menghilangkan mudah lupa semacam ini? Yaa depresinya harus ditangani dengan baik antara lain jangan malu untuk ke psikiater.

Nhaaaa kan uda pada tau penyebabnyaaa..., skarang ada juga tips buat mengatasi LUPA,,,

Tips Hilangkan Penyakit Lupa

Pernahkah tiba-tiba Anda lupa pada sesuatu yang seharusnya Anda ingat? Misalnya lupa jawal meeting, lupa meletakkan note book, bahkan lupa dimana Anda meletakkan kacamata Anda. Belakangan ini, penyakit lupa memang bukan hanya dialami oleh kaum lansia. Menurut pakar, sering lupa merupakan gejala yang sering timbul jika &nbs p;   ; seseorang jarang menggunakan otaknya. Jenuh dengan rutinitas juga merupakan salah satu penyebab lupa. Nah Anda yang masih muda tetapi mulai sering ''''lupa'''', & nbsp; &n bsp; jangan diem aja. Anda harus mengatasinya. Anda harus mengasah otak Anda agar selalu dapat berpikir jernih dan kreatif. Ini dia tipsnya: Pilih waktu yang tepat untuk berpikir Pada orang yang lebih tua, pagi hari merupakan waktu yang paling pas untuk berpikir. Sedangkan pada sebagian besar orang yang lebih muda, waktu sianglah yang paling &n bsp; &nb sp; cocok. Carilah sendiri waktu mana yang paling nyaman bagi Anda bila hendak memeras otak. Pelajari pengetahuan baru Dengan mempelajari hal baru, otak akan terlatih untuk mengingat dan mengolah data. Setiap kali ada informasi pengetahuan baru tak ada salahnya Anda pelajari sekedar men-charge otak Anda. Catat hal-hal yang penting Catatlah selalu hal-hal ingin Anda ingat. Karena tulisan lebih bisa diandalkan daripada ingatan. Letakkan catatan tersebut di tempat yang mudah terlihat. Misalnya di atas meja kerja atau di depan cermin di rumah. Sehingga hal penting tersebut itu senantiasa ada dalam ingatan Anda. Milikilah keterampilan Mempelajari keterampilan baru dan kemudian melatihnya secara berkelanjutan terbukti mampu meningkatkan kemampuan ingatan manusia. Pilihlah ketrampilan yang menarik minat Anda. Misalnya merangkai bunga, kursus montir, belajar musik, dan sebagainya. Biasakan berpikir alternatif Setiap kali menyelesaikan pekerjaan atau menghadapi masalah, biasakan untuk memiliki cadangan solusi.
Sehingga jika solusi yang satu gagal, Anda masih memiliki alternatif solusi yang lain. Memiliki lebih dari dua alternatif akan lebih baik. Berteman dengan orang yang pintar Penelitian membuktikan orang yang berada di lingkungan yang terdiri dari orang-orang yang pintar dan cerdas, akan terbawa cerdas pula. Karena lingkungan memang saling mempengaruhi. Maka jika ingin pintar bergaullah dengan orang yang pintar. Ini bisa mencegah ''''pelupa''''. Beri perhatian pada hal-hal yang perlu Anda ingat Setiap kali Anda menghadapi hal yang penting, cobalah untuk memberi perhatian lebih. Misalnya ketika Anda bertemu klien bisnis baru, ingat dan catat namanya & nbsp; dengan baik. Konsentrasikan pikiran Anda pada hal yang penting itu. Dengarkan musik Mendengarkan musik, bukan cuma bermanfaat bagi ibu-ibu yang tengah mengandung. Mendengarkan musik yang lembut saat Anda suntuk diyakini dapat menyegarkan otak bahkan jiwa Anda. Cobalah menikmati musik dengan keadaan rileks. Hal ini akan membuat pikiran Anda lebih segar dan jernih. Karena dalam keadaan tenang, darah akan mengalir lancar ke otak Anda. Berolahragalah Olahraga secara secara teratur terbukti meningkatkan kinerja fisik dan otak Anda. Alasannya, karena saat berolahraga pasokan oksigen ke dalam tubuh akan meningkat drastis. Termasuk pula pasokan untuk otak. Di samping itu, olahraga juga dapat merangsang peningkatan neurotrofin di dalam tubuh yang berguna.

lhaaa.., ini wess .., semoga bergunaaa :)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Faatihah dari Segala Sisi (Kalau Gak Kuat Gausah Dibaca) Part 5 : 5 Tempat Makan Favorit

Review Drama (1) : Memories of the Alhambra

Unsur-Unsur dalam Komunikasi